Kamu tau gak keripik Maicih? kripik yang eksis itu lo, yang ada level pedasnya. Salah seorang pencipta keripik itu bernama Reza Nurhilman. Sebelum ia sukses seperti sekarang ini, banyak kisahnya yang cukup menginspirasi.
Masa SMA adalah masa yang sangat berharga bagi Reza. Apalagi setelah lulus SMA, Reza tidak bsa melanjutkan kuliah karena faktor ekonomi yang tak memungkinkan. Reze memutuskan untuk menabung demi melanjutkan pendidikannya.
Ia mengumpul modal untuk membuka sebuah usaha. Beberapa diantaranya menawarkan macam produk-produk elektronik. Selama perjalanan, ia berubah menjadi seorang yang memiliki visi yang sangat besar dalam hidupnya.
Suatu hari, Rezek diajak salah seorang temannya berangkat ke Cimahi. Disana ia mencicipi keripik lada pedas yang dibuat oleh seorang nenek. Ia langsung jatuh hati sama keripik itu. Sayangnya, keripik buatan si nenek cuma diproduksi saat momen tertentu saja.

Mulai dari situ, Reza berinisiatif untuk membuatnya sendiri. Dia menanyakan resepnya kepada nenek itu, dan untung saja nenek itu mau berbagi. Nenek itu juga mengizinkan reza untuk memproduksi keripik lezat itu dengan resep yang sama. Inilah awalnya reza memproduksi Maicih.

Nama Maicih itu sendiri memiliki hubungan dengan nenek pembuat itu, karena nenek ini terkenal dengan ke-icihannya yang selalu memakai ciput di kepalanya. Oleh karena itu, Reza menamakannya dengan Maicih karena nama itu nyeleneh dan sangat mudah untuk dihafal.
Dengan bermodal Rp 15 juta, Reza memulai usaha keripik Maicih. Pada tahun 2010, ia membuat kerja sama dengan produsen keripik pedas yang ada di Cimahi. Mulai dari situ, dia memproduksi Maicih 50 bungkus per harinya dengan beberapa variasi level kepedasan 1-5, enggak cukup sampai disitu, Reza juga memproduksi bakso goreng untuk ia jajakan.
Semakin lama, Maicih semakin berkembang dan terkenal. Karena makin banyak yang minat, akhirnya Reza menaikkan level pedasnya dari 1-5 menjadi 1-10. Ternyata hal itu berhasil, keripik Maicihnya terjual hingga 2000 bungkus per harinya.
Pada usianya yang tergolong sangat muda pada masa itu, Reza bisa mendapat untung yang sangat besar dari usahanya itu. Omzet perbulannya bisa mencapai Rp 900 juta.